Banyak yang mengatakan bahwa saat seseorang memilih berkarir menjadi seorang bisnis consultant artinya harus siap dengan segala kekompleksan. Terutama berkenaan dengan segala macam urusan yang ada pada perusahaan. Mengapa demikian? Berikut akan disajikan sejumlah informasi menarik yang barangkali akan menjadi referensi untuk memahaminya secara lebih dalam. Jadi pastikan untuk membaca dengan seksama, agar bisa memahaminya!
Mengenal Profesi Bisnis Consultant dan Tugasnya
Secara sederhana bisnis consultant dapat dipahami sebagai sebuah bidang profesi yang menuntut pelakunya kompeten dalam menganalisis kondisi perusahaan, mulai dari perencanaan, hingga pengembangannya. Sehingga dalam praktiknya punya tugas-tugas penuh urgensi, di antaranya:
- Pertama adalah tugas konsultasi, yakni memberikan ruang bagi para pelaku bisnis untuk mencurahkan kondisi usahanya. Termasuk menanyakan hal-hal teknis terkait apa yang harus dilakukan dalam perencanaan pengembangan usahanya.
- Kemudian, bisnis consultant juga dapat berperan sebagai pihak yang mengidentifikasi permasalahan, yang mengakibatkan perusahaan tidak berkembang. Mengenai hal ini, seorang bisnis consultant harus cermat dan detail terkait aspek-aspek di perusahaan.
- Ketika permasalahan telah berhasil teridentifikasi dengan detail, maka selanjutnya bisnis consultant juga tidak boleh tinggal diam. Melainkan harus sigap dalam memberikan penawaran solusi yang membantu perusahaan.
- Selanjutnya, selain solusi, pelaku bisnis ini juga dituntut untuk bersikap inovatif. Yakni dengan memberikan penyaranan terkait perencanaan pengembangan perusahaan ke depan. Karena itulah, seorang yang bekerja dalam bidang ini harus kaya dari segi wawasan pengetahuan.
- Terakhir, namun sangat penting untuk diperhatikan adalah tugas komunikasi dalam sebuah perusahaan. Seperti yang sudah dijelaskan, menjadi bisnis consultant artinya seseorang dituntut untuk memberikan arahan, analisis, serta masukan. Sehingga dengannya dituntut pula untuk cakap dalam hal berkomunikasi, sehingga hal-hal yang ada pada perusahaan dapat diefektifkan.
Keterampilan Dasar yang Wajib Dipunyai Seorang Bisnis Consultant
Berdasarkan informasi tugas dasar yang telah diuraikan, dapat dipahami bahwa bidang pekerjaan ini penuh kekompleksan. Karena hal tersebut, maka seorang bisnis consultant haruslah mumpuni, terutama dalam sejumlah keterampilan dasar di bawah ini:
1. Wawasan Bisnis
Keterampilan pertama yang diperlukan yakni wawasan bisnis yang mumpuni. Hal ini berkaitan dengan bagaimana seseorang nantinya dapat menangani konsultasi perusahaan. Termasuk pada saat melakukan identifikasi permasalahan, pemecahan masalah dan pemberian solusi inovatif, sampai dengan membuat perencanaan ke depan. Tanpa keterampilan ini, maka mustahil untuk dijalankan.
2. Keterampilan IT
Berikutnya yang kedua, untuk menjalankan fungsi identifikasi dan pemberian solusi tentunya diperlukan analisis yang mendalam. Terkait hal ini, untuk masa sekarang biasanya telah memakai perangkat terbarukan yang berbasis aplikasi dalam pengelolaan. Sehingga dengan hal tersebut, kemampuan IT jelas diperlukan.
Apabila kemampuan ini tidak ada maka bisnis consultant dapat dipastikan akan mengalami kesulitan. Baik itu dari segi analisis data maupun lamanya durasi yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya. Terlebih kembali lagi mengingat kekompleksan yang ada pada bidang kerja ini.
3. Komunikasi
Terakhir, akan tetapi paling menentukan goal seorang bisnis consultant adalah bagaimana cara berkomunikasi. Paling tidak, pada saat memberikan analisis permasalahan dan perencanaan penyelesaian, maka hal tersebut harus dipresentasikan secara jelas dan membuat orang mudah paham. Supaya tidak ada kesalahan eksekusi apabila gagasan yang disampaikan diterapkan dalam kebijakan perusahaan.
Demikianlah tadi sejumlah uraian yang dapat menerangkan anggapan yang menyatakan bahwa bila ingin jadi bisnis consultant artinya harus siap dengan kekompleksan. Hal tersebut ternyata benar adanya, karena bidang kerja ini melingkupi seluruh urusan perusahaan. Mulai dari perencanaan, identifikasi masalah, penyelesaian, hingga perencanaan pengembangan. Sehingga tidak bisa dijalani semua orang, namun hanya oleh orang-orang yang berkecakapan.
